Kemarin,
hujan deras disertai angin kencang melanda hampir seluruh wilayah Sulawesi
Selatan. Kota yang disebut Gowa Bersejarah itu pun tak luput sasaran hantaman
badai angin kencang. Pohon-pohon banyak yang tumbang menghalangi jalan. Insiden
rubuhnya Tribun Lapangan Syekh Yusuf pun tak terelakkan mengakibatkan tewasnya
satu orang satpol PP. Sedang, di jembatan kembar, seorang pelajar SMP juga
tewas karena tertusuk cabang pohon. Turut berduka cita untuk para korban,
semoga amal kebaikannya di terima disisi Allah.
Kematian
bukan sesuatu yang bisa diundur barang sedetik. Ia adalah tamu yang pasti
datangnya. Kita mungkin tidak tahu kita mati dengan cara apa, terbunuh,
kecelakaan, tenggelam, sakit, ataukah serangan jantung. Tapi pikirkanlah dalam
keadaan apa kita ingin mati. Husnul khatimah atau Su’ul Khatimah. Dalam keadaan
taat ataukah bermaksiat kepada Allah. Jika ingin husnul khatimah, tentu saja
kita mesti menjaga seluruh aktivitas kita dalam koridor ketaatan kepada Allah
karena datangnya maut tak ada yang tau.
Sungguh
sayang jika maut menjemput dikala kita sedang maksiat. Sementara pacaran di
bawah pohon, eh tau-tau kesambar petir. Lagi boncengan bareng pacar, eh tau-tau
kecelakaan. Belum tobat dari riba, eh tau-tau kena serangan jantung. Masih
buka-buka aurat dan tabarruj, eh tau-tau nikmat nafas itu telah tiada. Sedang
berantem dengan suami, eh tau-tau malaikat maut sudah menjemput. Mungkin kita
berpikir, ah mau husnul khatimah aja kok susah gak boleh ini gak boleh itu. Ya
iya bro and sis, cita-cita mati khusnul khatimah itu cita-cita yang besar, jadi
usaha untuk mewujudkannya pun harus besar. Dan juga, kita hidup di alam yang
mana kemaksiatan itu hal yang lumrah. Pacaran lumrah, tabarruj lumrah,
menampakkan aurat lumrah, riba lumrah. Akhirnya ketaatan itu dipandang sulit di
habitat saat ini. Sulit gak berarti gak bisa loh ya. Pasti bisa !!!
Buat
yang punya ambisi mati khusnul khatimah, setidaknya lakukan hal-hal berikut ini
sebagai bukti kesungguhan akan cita-cita kita, bukan omong doang.
1. IKUT KAJIAN ISLAM
Ilmu
dan amal itu dua sisi mata uang yang tak terpisahkan. Imam al-Ghazali
mengatakan “Ilmu tanpa amal adalah gila dan amalan tanpa ilmu adalah sia-sia”.
Gimana
bisa taat kalo nggak punya ilmu. Gimana bisa tau yang wajib, sunnah, mubah, makruh,
dan haram kalo gak belajar. Jadinya bingung dengan halal dan haram. Belajar
ilmu agama itu wajib ain guys, sama wajibnya dengan sholat, puasa, dan zakat.
So #yuukNgaji !!!
2. IHSANUL AMAL
Setelah
ilmu, tentu adalah beramal/berbuat. Pastikan kalo kita melakukan ihsanul amal
(amalan baik), yang artinya adalah amalan yang diterima oleh Allah SWT. Kan
sayang, kalo beramal tanpa diterima oleh Allah. Standar diterimanya amalan
ialah IKHLAS (melakukan atau meninggalkan sesuatu karena Allah), dan CARANYA
BENAR (sesuai hukum syara/perintah Allah). Untuk tahu cara yang benar,
standarnya bukan manusia tapi Allah berdasarkan Al-Quran dan As-Sunnah. Nah tuh
kan butuh ilmu lagi. Makanya #yuukNgaji.
3. SELALU BERSAMA ORANG-ORANG SHALIH YANG MENGINGATKAN PADA ALLAH
Domba
yang terpisah dari kawanannya saja mudah diterkam serigala kelaparan. Seperti
pula kita, yang jika sendiri, tidak berjamaah, maka mudah tergoda untuk
bermaksiat. Teman-teman yang shalih/ah akan membantu kita menjaga keimanan dan
keistiqomahan. So, #yuukNgaji bareng teman-teman yang sevisi mati khusnul
khatimah.
4. BERDOA
Doa
itu senjatanya kaum muslimin. Jangan pernah lupakan berdoa mengharap kematian
khusnul khatimah di setiap waktu.
Lakukan yang wajib
Perbanyak yang sunnah
Minimkan yang mubah
Hindari yang makruh
Tinggalkan yang haram
[AR]