Rabu, 28 September 2022

Be a Momactivist

Hai, moms. Pernah denger Momactivist? Istilah ini mungkin gak sepopuler istilah mompreneur yang diperkenalkan Antonia Chitty. Jika mompreneur terdiri dari gabungan kata mom dan enterpreneur yang artinya seorang ibu sekaligus wirausahawan. Maka Momactivist adalah gabungan kata mom and activist yang artinya adalah seorang ibu yang juga seorang aktivis. Aktivis berarti seseorang yang menggerakkan. Jika ia seorang aktivis Islam berarti yang menjadi ruh perjuangannya adalah Islam.

Selama ini istilah aktivis itu cuma lekat pada 'mahasiswa'. Seringnya tuh kita menyebut 'mahasiswa adalah agen perubahan'. Tapi sayangnya gak pernah ada tuh istilah 'ibu adalah agen perubahan'. Kita kadang menganggap yang namanya emak-emak ya kerjanya cuma kasur, sumur, dan dapur doang. Ngurus anak dan ngurus suami aja. Padahal nih ya, kekuatan seorang ibu itu luar biasa.

Buktinya Allah berikan ia fitrah mengandung dan melahirkan yang konon sakitnya tuh seperti 20 tulang patah bersamaan. Seorang ibu adalah yang paling peduli pada anak-anaknya. Pengorbanannya luar biasa. Maka menjadi agen perubahan bukan sesuatu yang mustahil, bukan pula sesuatu yang gak perlu bagi seorang ibu. 

Kita mungkin menyadari ya mum, sebetapa rusak dunia hari ini. Bumi sakit, manusianya pun sakit. Pemanasan global, persoalan sampah, hingga bencana alam akibat ulah manusia semakin mengancam bumi. Entah bumi akan bertahan berapa lama lagi. 

Manusianya pun semakin rusak. Krisis moral, kriminalitas, hingga depresi menjangkiti generasi. Ide-ide sesat massif disebarkan justru semakin mengancam eksistensi bumi dsn manusia sebagai pengelolanya.

Sebagai seorang ibu dari anak-anak, kita jadi khawatir. Bahkan harus khawatir. Tentang bumi yang kita wariskan kepada mereka. Tentang masyarakat yang kita titipi anak-anak kita. Tentang peradaban yang anak-anak kita tinggali kelak. Maka menjadi Momactivist sebenarnya bukan sebuah pilihan. Tapi keharusan, sebab kita seorang ibu.

Tanggung jawab kita bukan hanya soal mengurus personal si anak. Bukan hanya soal yang penting kita sudah ngasih makan anak, masukin sekolah, tinggal di lingkungan yang baik, support pribadi dia. Tapi lebih dari itu, kita punya tanggung jawab terhadap dunia yang mereka tinggali.

Semangat ya buat para Momactivist yang luar biasa. Yang dibalik kesibukan aktivitasnya mengurus rumah tangga, juga berdakwah, beramar ma'ruf nahi mungkar, dan menjadi penggerak baik lewat lisan, tulisan, dan aktivitas jama'iy nya. Semoga Allah selalu istiqomahkan kita di jalan dakwah. Selalu ingat bahwa dakwah ini bukti cinta kita kepada manusia wa bil khusus kepada anak-anak kita tercinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar